Selasa, 25 Februari 2014

Tips Mengelola Bisnis Kos-Kosan

1. Screening. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang disebabkan karena ketidakjelasan asal-usul penghuni kos, Anda bisa menerapkan proses screening melalui obrolan santai ketika mereka akan mendaftar sebagai penghuni kos Anda. Paling tidak Anda bisa menggali informasi mereka tentang tempat asal, tempat kerja dan status mereka. Cara screeningyang lebih ekstrim dan formal adalah dengan meminta mereka mengisi form pendaftaran penghuni kos yang telah Anda siapkan.

2. Pengelolaan Tradisional vs Profesional. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan kos model tradisional? Atau pengelolaan kos model profesional? Perbedaanya adalah pada penghitungan kalkulasi biayanya. Pada pengelolaan tradisional lebih bersifat kekeluargaan, sehingga penghuni hanya membayar bersih harga kos-kosan yang Anda berikan. Penambahan-penambahan kecil yang memungkinkan munculnya biaya, diabaikan. Misalnya, anak kos membawa computer/televisi atau orang tua anak kos yang  menginap, tidak dikenakan biaya tambahan. Sebaliknya,  Anda juga bisa menerapkan model professional, sehingga setiap ‘penambahan’ akan dikenakan biaya, misalnya penambahan computer terkena biaya tambahan Rp25.000,-/bulan, penambahan televisi lebih dari 25 inchi terkena biaya tambahan Rp20.000,-/bulan atau penambahan kulkas terkena biaya tambahan Rp35.000,-/bulan.

3. Tata Tertib Pengunjung. Mengelola penghuni kos agar selalu tertib kadang gampang-gampang susah. Baik buruknya Anda mengelola penghuni ini menentukan citra kos-kosan Anda di mata lingkungan sekitarnya. Untuk itu dibutuhkan piranti pendukung berupa tata tertib pengunjung kos. Misalnya: 1) jam malam ditetapkan pukul 23:00 bagi penghuni kos karyawan yang mungkin seringkali lembur kantor, 2) Pengunjung lawan jenis tidak diperkenankan masuk kamar, kalaupn terpaksa masuk kamar pintu harap dibuka, 3) Pengunjung lawan jenis hanya bisa menemui penghuni  kos di ruang tamu yang telah Anda sediakan. Untuk lebih memudahkan Anda memantau para pengunjung tersebut, pasang saja CCTV ditempat-tempat tertentu sehingga bisa mencegah mereka yang mencoba menggunakan kesempatan dalam kesempitan.

4. Bisnis Pendukung. Apabila bisnis kos-kosan Anda sudah berjalan baik, ada baiknya Anda terus mengembangan penghasilan Anda melalui bisnis-bisnis pendukung seperti jasa cuci baju, membuka counter isi pulsa ataupun minimarket/mini swalayan yang menjual bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Selain bisa menyasar konsumen dari dalam (penghuni kos),juga bisa menyasar konsumen dari luar (penduduk sekitar atau penghuni kos tetangga)

5. Kepedulian dengan Lingkungan. Kepedulian dengan lingkungan dalam perjalanan waktu akan mampu ‘menjaga’ kesinambungan bisnis Anda. Kepedulian dengan lingkungan bisa Anda wujudkan misalnya dengan 1) Menjadikan tetangga Anda sebagai satpam/penjaga/teknisi di kos Anda; 2) Mempersilahkan tetangga Anda menawarkan bisnis catering untuk anak-anak kos Anda; 3) Bagi kos-kosan putra, adakalanya mengajak mereka berbaur pada acara kerja bhakti 17 agustusa di lingkungan kos. Dengan Anda peduli pada lingkunga, maka lingkungan juga akan berbalik peduli pada Anda, dengan begitu secara tidak langsung, kos-kosan Anda juga akan mereka jaga dengan baik.

sumber: http://tipsanda.com/2011/11/06/tips-lengkap-sukses-mengelola-bisnis-kos-kosan/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar