1. Screening. Untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan yang disebabkan karena ketidakjelasan asal-usul penghuni kos,
Anda bisa menerapkan proses screening melalui obrolan santai ketika
mereka akan mendaftar sebagai penghuni kos Anda. Paling tidak Anda bisa
menggali informasi mereka tentang tempat asal, tempat kerja dan status mereka.
Cara screeningyang lebih ekstrim dan formal adalah dengan meminta mereka
mengisi form pendaftaran penghuni kos yang telah Anda siapkan.
2. Pengelolaan Tradisional vs Profesional. Apakah yang
dimaksud dengan pengelolaan kos model tradisional? Atau pengelolaan kos model
profesional? Perbedaanya adalah pada penghitungan kalkulasi biayanya. Pada
pengelolaan tradisional lebih bersifat kekeluargaan, sehingga penghuni hanya
membayar bersih harga kos-kosan yang Anda berikan. Penambahan-penambahan kecil
yang memungkinkan munculnya biaya, diabaikan. Misalnya, anak kos membawa computer/televisi
atau orang tua anak kos yang menginap, tidak dikenakan biaya tambahan.
Sebaliknya, Anda juga bisa menerapkan model professional, sehingga setiap
‘penambahan’ akan dikenakan biaya, misalnya penambahan computer terkena biaya
tambahan Rp25.000,-/bulan, penambahan televisi lebih dari 25 inchi terkena
biaya tambahan Rp20.000,-/bulan atau penambahan kulkas terkena biaya tambahan
Rp35.000,-/bulan.
3. Tata Tertib Pengunjung. Mengelola penghuni kos agar
selalu tertib kadang gampang-gampang susah. Baik buruknya Anda mengelola
penghuni ini menentukan citra kos-kosan Anda di mata lingkungan sekitarnya.
Untuk itu dibutuhkan piranti pendukung berupa tata tertib pengunjung kos.
Misalnya: 1) jam malam ditetapkan pukul 23:00 bagi penghuni kos karyawan yang
mungkin seringkali lembur kantor, 2) Pengunjung lawan jenis tidak diperkenankan
masuk kamar, kalaupn terpaksa masuk kamar pintu harap dibuka, 3) Pengunjung
lawan jenis hanya bisa menemui penghuni kos di ruang tamu yang telah Anda
sediakan. Untuk lebih memudahkan Anda memantau para pengunjung tersebut, pasang
saja CCTV ditempat-tempat tertentu sehingga bisa mencegah mereka yang mencoba
menggunakan kesempatan dalam kesempitan.
4. Bisnis Pendukung. Apabila bisnis kos-kosan Anda
sudah berjalan baik, ada baiknya Anda terus mengembangan penghasilan Anda
melalui bisnis-bisnis pendukung seperti jasa cuci baju, membuka counter isi
pulsa ataupun minimarket/mini
swalayan yang menjual bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Selain bisa
menyasar konsumen dari dalam (penghuni kos),juga bisa menyasar konsumen dari
luar (penduduk sekitar atau penghuni kos tetangga)
5. Kepedulian dengan Lingkungan. Kepedulian dengan
lingkungan dalam perjalanan waktu akan mampu ‘menjaga’ kesinambungan bisnis
Anda. Kepedulian dengan lingkungan bisa Anda wujudkan misalnya dengan 1)
Menjadikan tetangga Anda sebagai satpam/penjaga/teknisi di kos Anda; 2)
Mempersilahkan tetangga Anda menawarkan bisnis catering untuk anak-anak kos
Anda; 3) Bagi kos-kosan putra, adakalanya mengajak mereka berbaur pada acara
kerja bhakti 17 agustusa di lingkungan kos. Dengan Anda peduli pada lingkunga,
maka lingkungan juga akan berbalik peduli pada Anda, dengan begitu secara tidak
langsung, kos-kosan Anda juga akan mereka jaga dengan baik.
sumber: http://tipsanda.com/2011/11/06/tips-lengkap-sukses-mengelola-bisnis-kos-kosan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar