Bagaimana
Anda mempersiapkan perusahaan ini agar tetap hidup 100 tahun, bahkan 1.000
tahun lagi?
Yang terutama adalah sumber daya manusia berkualitas, quality
of people. Ini semua diharapkan oleh semua orang, termasuk mitra.
Kalau semua pegang komitmen, semua menjalakan perusahaan ini secara
profesional.
Kalau anak saya mampu masuk di Ring 1, silakan dia masuk. Tapi para profesional
terus bekerja dalam perusahaan ini. Siapapun yang memimpin perusahaan ini, tak
masalah, asal bisa berkembang secara profesional. Jadi tak ada sentimen
keluarga. Kalau kapabel, silakan. Banyak investor juga mengharapkan anak saya
meneruskan usaha ini.
Ketika saya ikut ayah saya mengelola usaha properti ini, saya 13 tahun belajar
dahulu. Pada usia 30 tahun, saya merasa siap, saya ambil Indovica dan
mengembangkan Agung Podomoro. Jadi pengalaman selama 13 tahun itu cukup lama.
Mudah-mudahan anak sekarang bisa lebih cepat belajar.
Saya paham bahwa tidak selalu mudah mengajarkan anak-anak. Ini soal intuisi
bisnis. Misalnya saya bawa anak-anak saya ke calon lokasi GreenBay yang
awalnya sangat kumuh dan berupa rawa-rawa. Mereka tanya pada saya, 'papi, kok
ambil tanah ini?'. Mata saya dengan mata mereka berbeda. Saya bilang, jangann
lihat kondisi sekarang yang kumuh. Tapi bayangkan jika GreenBay sudah jadi.
Kondisinya sama dengan Podomoro City yang awalnya tanah kosong dan rawa. Tapi
setelah Anda lihat, Podomoro City sekarang pasti sangat berbeda dengan
tahun-tahun lalu.
Sekarang saya bangun Podomoro City segede gajah. Bangunannya seluas 600.000
meter persegi sampai 1 juta meter persegi. Untuk membangun superblok seluas
itu, dibutuhkan panduan. Kalau nanggung, bisa gagal. Jadi saya bilang sama semua
staf saya bahwa kita harus total football dan all out. Kita harus fokus,
konsentrasi menyelesaikan proyek ini, dan punya manajemen yang solid. Kita
harus bisa mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Dan nyatanya mimpi itu
pelan-pelan terwujud.
Dari mana duit untuk
membangun proyek-proyek ini, Pak Tri?
Duit dari mana? Kalau memang sudah punya niat untuk berhasil, saya yakin bisa.
Jadi kuncinya, trust, kepercayaan. Dalam
kondisi krisis global, Agung Podomoro Land tetap menyelesaikan proyek dan tidak
menghentikannya.
Jadi aset-aset kami yang bisa dilepas, kami lepas. Janganlah ingin semua
dipegang. Jadi kami lepas dua-tiga proyek, tapi dua proyek lain berjalan cepat.
Jadi dalam kondisi sulit, krisis global, kami melepas tiga proyek lain, tapi
mampu menyelesaikan dua proyek lain. Ini komitmen kami pada tenant, pada
konsumen. Nama harus terjaga baik. Toh kalau punya uang, kami bisa beli lagi
proyek-proyek yang dilepas itu. Namun cash tetap menjadi raja, bukan landbank yang luas. Jadi dari hasil penjualan
proyek yang dilepas, kami dapat Rp 3,2 triliun. Kami bisa menyelesaikan proyek
Podomoro City dan Kuningan City tepat waktu.
Kami beruntung memiliki sumber daya manusia berkualitas, quality of people yang
bagus. Kami juga memiliki landbank yang bagus untuk proyek-proyek masa depan
Agung Podomoro.
Saya masih punya mimpi besar, yang kalau diwujudkan, akan membuat Agung
Podomoro Land makin menjadi raksasa properti di Indonesia. Kalau Anda tanya, di
mana landbankAgung Podomoro?
Saya tak perlu khawatir soal landbank. Jakarta masih
luas. Apalagi Bodetabek. Masih banyak kantong yang bisa dibangun untuk proyek
properti selanjutnya di The Greater Jakarta dan pantua Jawa. Setiap hari,
banyak mitra yang menawarkan lahannya untuk dibangun oleh APL.
Berapa proyek properti
yang ditangani Agung Podomoro Land sampai saat ini?
Pertama, Podomoro City, superblok seluas 21 hektar di Jakarta Barat dengan 11
menara apartemen, 85 ruko, 216 ruang perkantoran, sebuah mal eksklusif, hotel
bintang lima Pullman yang dikelola Accor dengan 370 kamar. Podomoro City
mendapat pemghargaan sebagai The Best Superblock and High Rise Residence dari
Majalah Property and Bank tahun 2009 dan The Best Superblock Concept and Well
Integrated Mixed Use Development dari media yang sama tahun 2010.
Kedua, GreenBay Pluit, superblok di lahan seluas 12 hektar di tepi pantai utara
Jakarta. Superblok ini meliputi 12 menara apartemen, satu shopping arcade, dan
satu pusat perbelanjaan, dengan 3,5 hektar botanical garden.Pusat makanan akan
buka selama 24 jam. Ketiga, Senayan City, salah satu mal yang sering dikunjungi
dan populer saat musim midnight sale. Superblok
Senayan City selain mal, juga dua menara perkantoran modern dan satu menara
apartemen mewah. Keempat, Lindeteves Trade Center di Glodok, Jakarta Barat,
yang memiliki dua penyewa utama, yaitu Giant dan Sun City.
Kelima,
rusunami Gading Nias Residences di Jakarta Utara. Keenam, Kuningan City di
Jakarta Selatan. Ketujuh, The Lavande di lahan seluas 1,1 hektar dengan 746
unit apartemen. Kedelapan, superblok Festival Citilink Bandung di lahan seluas
3 hektar, meliputi mal, hotel bintang tiga, satu kondotel dan satu ruang
konvensi. Tiga proyek terbaru pasca-IPO adalah Green Lake Sunter, Green Permata
Pos Pengumben dan Green Taruma.
Smber:
http://properti.kompas.com/read/2011/03/23/16340199/Trihatma.Rahasia.Sukses.APL.Benahi.Proyek.Macet.2.
Smber:
http://properti.kompas.com/read/2011/03/23/16340199/Trihatma.Rahasia.Sukses.APL.Benahi.Proyek.Macet.2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar