Jumat, 28 Februari 2014

Tanggung Jawab Sosial Agung Podomoro Group #2


Di Bidang Lingkungan Hidup

Perseroan senantiasa menjaga keseimbangan antara praktik bisnis dan lingkungan sekitar melalui kebijakan dan program yang disusun Perseroan. Cara yang paling efektif di dalam penerapan program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang lingkungan hidup terkait aktivitas pengembangan properti yang dilakukan perusahaan adalah dengan menanamkan inisiatif ramah lingkungan ke dalam proses bisnis perusahaan.

Komitmen Perseroan dimulai dengan mengedukasi karyawan agar dalam setiap kegiatan operasional, baik itu di kantor maupun di lapangan, untuk tidak mengesampingkan aspek lingkungan hidup, dan menjaga kelestarian lingkungan. Perseroan telah menetapkan kebijakan terkait dengan lingkungan hidup berupa himbauan yang diterapkan secara ketat untuk melakukan penghematan energi terutama di lingkungan Perseroan, penghematan penggunaan kertas, dan pembuangan sampah secara teratur dengan memisahkan jenis sampah organik dan non organik.

Sejalan dengan posisi Perseroan sebagai pemimpin pasar, Perseroan dan semua entitas anaknya senantiasa mengusahakan menyisihkan paling tidak 20% dari lahan yang dikembangkan untuk ruang hijau, dan dengan demikian memelopori pendekatan ramah lingkungan kepada kehidupan urban, mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara bagi lingkungan.

Semua komplek komersial pusat perbelanjaan yang dikembangkan Perseroan dan entitas anaknya menggabungkan fitur ramah lingkungan yang diukur berdasarkan kriteria-kriteria antara lain: efisiensi energi, penggunaan pendingin ruangan hemat energi, penggunaan penerangan alami, penggunaan ventilasi alami, penggunaan instalasi dan setelan hemat air, penggunaan alat deteksi kebocoran air, pengelolaan sistem pendaur-ulangan air, penggarapan taman dan lansekap, kenyamanan termal, tingkat kebisingan suara, deteksi serta penanggulangan polutan udara di dalam ruangan untuk mewujudkan lingkungan nyaman dan sehat.

Sistem pengelolaan limbah di setiap properti pengembangan Perseroan dan entitas anaknya juga selalu menjadi perhatian. Limbah dari tower-tower dalam suatu komplek diproses menjadi pupuk kompos ramah lingkungan tanpa aditif kimiawi, dan dimanfaatkan kembali untuk pertamanan dan lansekap di komplek tersebut. Sampah non-organik, seperti botol plastik dan kantong plastik dipilah oleh rekanan pengumpul sampah untuk dijualnya sehingga memberi pemasukan kepada pengumpul sampah tersebut.

Di Bidang Pendidikan

Perseroan telah mengembangkan pusat pelatihan internal Agung Podomoro Land Learning Center (APL-LC) yang berfokus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan. APL-LC juga bekerja sama dengan Yayasan Agung Podomoro Land dan Agung Podomoro Recruitment Center membuka kesempatan kerja bagi para siswa kurang mampu namun memiliki performa yang tinggi. Program tanggung jawab sosial perusahaan juga diterapkan Perseroan dengan pemberian dukungan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu dengan memberikan beasiswa dan sarana penunjang pendidikan lainnya.

Di Bidang Sosial, Budaya, dan Kesehatan

Program tangung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Perseroan dalam bidang sosial, budaya, dan kesehatan merupakan respon dan bentuk kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan masyarakat sekitar, yang antara lain direalisasikan dalam bentuk pemberian bantuan terhadap kegiatan sosial masyarakat sekitar, pengobatan gratis, pemberian sarana penunjang bagi yayasan dan organisasi sosial kemasyarakatan.

Di Bidang Olahraga

Perseroan juga merasa perlu bertanggung jawab terhadap kemajuan dan minat berolah raga masyarakat untuk terciptanya manusia-manusia yang berprestasi di suatu bidang olah raga, maupun untuk kesadaran hidup sehat pribadi-pribadi masyarakat sendiri.

Di Bidang Keagamaan


Tanggung jawab sosial perusahaan di bidang keagamaan yang dilakukan Perseroan dimaksudkan untuk memberikan pembinaan sosial keagamaan bagi masyarakat sekitar, yang antara lain diwujudkan dalam bentuk kegiatan perayaan hari-hari besar keagamaan, kepedulian kepada anak yatim, dan bantuan perbaikan prasarana tempat ibadah.

Komitmen Perseroan terhadap program tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan dapat: 
• meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki lingkungan; 
• mengembangkan nilai dan budaya perusahaan yang sesuai prinsi-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan peraturan yang berlaku; 
• menimbulkan keunggulan kompetitif perusahaan; 
• mampu menarik dan mempertahankan pekerja, pelanggan, klien/pengguna; 
• memelihara moral, komitmen dan produktivitas pekerja; 
• membina hubungan baik dengan perusahaan lain, pemerintah, media, pemasok, rekanan, pelanggan, dan masyarakat sekitar; 
yang pada akhirnya diharapkan menimbulkan pengaruh positif dalam memajukan perusahaan, baik secara langsung, maupun tidak langsung, ataupun terhadap produk yang dipasarkan oleh perusahaan, dan seterusnya membentuk citra positif perusahaan, serta membangun rasa kepercayaan publik, pemegang saham dan pemangku kepentingan terhadap perusahaan.


sumber: http://www.agungpodomoro.com/index.php?i=20&cid=19&lang=ind

Quiz Kewirausahaan



Kamis, 27 Februari 2014

Tanggung Jawab Sosial Agung Podomoro Group #1


“ Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan Perseroan dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. ”

Sebagai perusahaan yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, Perseroan memiliki komitmen moral bahwa entitas bisnis yang baik dapat dibangun dengan memperhatikan keseimbangan antara sasaran-sasaran ekonomi, lingkungan dan sosial. Atas dasar ini, Perseroan menyelenggarakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai program yang selaras dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. 


Perseroan mengedepankan kualitas program tanggung jawab sosial perusahaan dengan aktivitas yang tepat sasaran, memberikan inspirasi, dan memperkuat kepercayaan publik. Program tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan sejalan dengan komitmen Perseroan untuk memberikan kontribusi yang nyata dan berarti kepada masyarakat dan lingkungan, dengan tujuan menjadi mitra bagi pengembangan ekonomi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan menanamkan inisiatif ramah lingkungan ke dalam proses bisnis Perseroan. Perseroan juga senantiasa berupaya menjadi agen perubahan sosial di dalam meningkatkan kualitas hidup yang berkaitan dengan pendidikan, kehidupan spiritual masyarakat, dan mengambil bagian dalam pelestarian lingkungan hidup.



KOMITMEN PERSEROAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Perseroan berkomitmen untuk memberikan kembali kepada masyarakat dengan melibatkan diri secara langsung dengan komunitas sekitarnya. Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan Perseroan berfokus pada 5 (lima) bidang, yang meliputi lingkungan hidup; pendidikan; sosial, budaya dan kesehatan; olah raga; serta keagamaan; yang kesemuanya dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.



sumber: http://www.agungpodomoro.com/index.php?i=20&cid=19&lang=ind

Rabu, 26 Februari 2014

Agung Podomoro Group


Agung Podomoro Group (APG) merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia. Proyek properti yang dijalani APG antara lain membangun perumahan, apartemen dan super-blok. APG didirikan pertama kali  pada tahun 1969 oleh Anton Haliman. Pada saat itu proyek pertamanya adalah kompleks perumahan d kawasan Simprug, Jakarta Selatan. Selain itu, APG juga menjadi pelopor pembangunan perumahan mewah (real estate) di Sunter, Jakarta Utara. Dengan komitmen APG membangun kompleks perumahan dengan fasilitas lengkap, seperti dengan adanya fasilitas sekolah, pusat rekreasi, tempat ibadah, rumah sakit, dan pasar. APG tak butuh waktu yang lama untuk mengambangkan usahanya dengan mulai menggandeng beberapa perusahaan. 

Sejak tahun 1986, perusahaan diambil alih oleh Trihatma Kusuma Haliman yang kemudian diambil kembali oleh PT. Indofica Housing. Pada saat itu perusahaan mampu memperluas area pengembangannya hingga lebih dari 517 hektar yang dipakai sebagai pembangunan kawasan eksklusif di Jakarta Utara yang menjadi salah satu pencapaian luar biasa dalam pembangunan real estate di Jakarta.

Pada tahun 1997 saat krisis keuangan melanda Indonesia, APG mampu melewati rintangan tersebut dengan pengambilalihan perusahaan oleh manajemen, seperti keputusan untuk membayar sebagian besar hutang APG pada awal 1997, mengesampingkan devaluasi mata uang, serta menetapkan kebijakan uang yang ketat. Sebagai  tantangan dan kesempatan yang baik dalam menghadapi krisis pada tahun 1997, APG menemukan potensi yang besar di pasar yakni kebutuhan akan  tempat tinggal di tengah kota. Dengan hal tersebut, APG menjalankan beberapa tahapan di antaranya membeli lahan dari BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dan juga properti yang dimiliki pengembang-pengembang yang terkena dampak yang cukup berat dari krisis.

APG memang tak pernah berhenti untuk memberikan terobosan-terobosan baru guna memuaskan pelanggannya. Tidak hanya terfokus pada pembangunan perumahan mewah saja, APG juga mulai memikirkan beberapa usaha untuk pembangunan apartemen mewah di tengah kota sebagai salah satu alternatif hunian masyarakat sejak tahun 2000. Hingga tahun 2012, APG telah menyelesaikan 16 apartemen, 15 kawasan hunian dan 16 kawasan komersial mixed-use. Beberapa proyek APG antara lain Bukit Mediterania Samarinda, Permata Mediterania, Gading Grande Residences, Bukit Golf Mediterania, Villa Serpong,Permata Hijau Residences, The Pakubuwono Residences, Jakarta Residences, Thamrin Residences, Mediterania Marina Residences, The Peak at Sudirman, Sudirman Park, Central Park, Kelapa Gading Square, Mangga Dua Square, Thamrin City, dan beberapa proyek-proyek mewah lainnya. 

Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.


Sumber: http://profil.merdeka.com/indonesia/a/agung-podomoro-group/

Selasa, 25 Februari 2014

Tips Mengelola Bisnis Kos-Kosan

1. Screening. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang disebabkan karena ketidakjelasan asal-usul penghuni kos, Anda bisa menerapkan proses screening melalui obrolan santai ketika mereka akan mendaftar sebagai penghuni kos Anda. Paling tidak Anda bisa menggali informasi mereka tentang tempat asal, tempat kerja dan status mereka. Cara screeningyang lebih ekstrim dan formal adalah dengan meminta mereka mengisi form pendaftaran penghuni kos yang telah Anda siapkan.

2. Pengelolaan Tradisional vs Profesional. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan kos model tradisional? Atau pengelolaan kos model profesional? Perbedaanya adalah pada penghitungan kalkulasi biayanya. Pada pengelolaan tradisional lebih bersifat kekeluargaan, sehingga penghuni hanya membayar bersih harga kos-kosan yang Anda berikan. Penambahan-penambahan kecil yang memungkinkan munculnya biaya, diabaikan. Misalnya, anak kos membawa computer/televisi atau orang tua anak kos yang  menginap, tidak dikenakan biaya tambahan. Sebaliknya,  Anda juga bisa menerapkan model professional, sehingga setiap ‘penambahan’ akan dikenakan biaya, misalnya penambahan computer terkena biaya tambahan Rp25.000,-/bulan, penambahan televisi lebih dari 25 inchi terkena biaya tambahan Rp20.000,-/bulan atau penambahan kulkas terkena biaya tambahan Rp35.000,-/bulan.

3. Tata Tertib Pengunjung. Mengelola penghuni kos agar selalu tertib kadang gampang-gampang susah. Baik buruknya Anda mengelola penghuni ini menentukan citra kos-kosan Anda di mata lingkungan sekitarnya. Untuk itu dibutuhkan piranti pendukung berupa tata tertib pengunjung kos. Misalnya: 1) jam malam ditetapkan pukul 23:00 bagi penghuni kos karyawan yang mungkin seringkali lembur kantor, 2) Pengunjung lawan jenis tidak diperkenankan masuk kamar, kalaupn terpaksa masuk kamar pintu harap dibuka, 3) Pengunjung lawan jenis hanya bisa menemui penghuni  kos di ruang tamu yang telah Anda sediakan. Untuk lebih memudahkan Anda memantau para pengunjung tersebut, pasang saja CCTV ditempat-tempat tertentu sehingga bisa mencegah mereka yang mencoba menggunakan kesempatan dalam kesempitan.

4. Bisnis Pendukung. Apabila bisnis kos-kosan Anda sudah berjalan baik, ada baiknya Anda terus mengembangan penghasilan Anda melalui bisnis-bisnis pendukung seperti jasa cuci baju, membuka counter isi pulsa ataupun minimarket/mini swalayan yang menjual bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Selain bisa menyasar konsumen dari dalam (penghuni kos),juga bisa menyasar konsumen dari luar (penduduk sekitar atau penghuni kos tetangga)

5. Kepedulian dengan Lingkungan. Kepedulian dengan lingkungan dalam perjalanan waktu akan mampu ‘menjaga’ kesinambungan bisnis Anda. Kepedulian dengan lingkungan bisa Anda wujudkan misalnya dengan 1) Menjadikan tetangga Anda sebagai satpam/penjaga/teknisi di kos Anda; 2) Mempersilahkan tetangga Anda menawarkan bisnis catering untuk anak-anak kos Anda; 3) Bagi kos-kosan putra, adakalanya mengajak mereka berbaur pada acara kerja bhakti 17 agustusa di lingkungan kos. Dengan Anda peduli pada lingkunga, maka lingkungan juga akan berbalik peduli pada Anda, dengan begitu secara tidak langsung, kos-kosan Anda juga akan mereka jaga dengan baik.

sumber: http://tipsanda.com/2011/11/06/tips-lengkap-sukses-mengelola-bisnis-kos-kosan/


Senin, 24 Februari 2014

Kelebihan Investasi Properti Dibanding Investasi Finansial

RumahCom –Seorang investor sejati akan mencari jenis investasi yang paling tepat baginya di saat tertentu. Misalnya di saat suku bunga tinggi, dia akan memilih investasi finansial; tetapi sebaliknya, saat suku bunga rendah, dia akan beralih berinvestasi properti yang memiliki capital gain lebih besar.

Secara singkat, ada 13 faktor yang membedakan investasi properti dengan investasi finansial. Ada plus-minus di antara keduanya. Berikut ini kelebihan investasi properti dibanding investasi finansial yang dinukil dari buku ‘Menjadi kaya Melalui Properti’ tulisan Panangian Simanungkalit:

Pendapatan Potensial (Potential Income)
Pendapatan potensial properti didapat dari hasil menyewakan properti tersebut—bisa berupa rumah, ruko, atau kios—kepada pihak lain. Nilai sewa bergantung pada harga pasar dan kemampuan penghuni untuk membayar sewa pada waktu tertentu. Di sisi lain, investasi di sektor finansial seperti deposito, pendapatan yang diperoleh berupa bunga (interest), sementara berinvestasi dalam bentuk saham akan mendapat deviden setiap tahun.

Kenaikan harga sewa properti tentu saja lebih pasti dari kenaikan hasil saham dan lain-lain, karena pada dasarnya semua orang membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal dan ruko atau kios sebagai tempat berusaha. Dalam kondisi ekonomi yang paling buruk pun, investasi properti akan selalu menguntungkan, karena properti adalah kebutuhan primer manusia.

Potensi Kenaikan Investasi (Capital Appreciation Potential)
Karena memiliki sifat langka, harga tanah dan bangunan sudah pasti akan naik relatif terhadap harga-harga barang lain. Pasalnya, faktor kelangkaan menciptakan nilai ekonomi tersendiri.
Hal ini tentu saja berbeda dengan investasi di sektor finansial. Harga selembar saham akan naik jika kinerja perusahaan baik, sebaliknya harga  akan turun jika kinerja perusahaan menurun atau memburuk. Sementara itu, pemilik saham tidak bisa mengubah kenaikan harga saham sekehendak hati.

Proteksi Terhadap Inflasi (Inflation Hedge)
Kenaikan harga tanah dan bangunan setiap tahunnya, sudah terbukti lebih tinggi dari laju inflasi. Kenaikan harga tanah di lokasi yang berkembang minimal 15%, sementara  tingkat inflasi berada di bawah angka 10%. Di sisi lain, harga semen, baja, dan besi selalu naik di atas tingkat inflasi, yakni rata-rata 10%-12%. Inilah yang menyebabkan tanah dan bangunan berupa rumah, ruko, dan apartemen merupakan aset yang paling tahan terhadap gerusan inflasi.

Sebaliknya, sektor finansial sangat sulit menghadang inflasi, karena investasi berupa uang (kertas), nilainya bisa termakan inflasi. Kondisi ini menyebabkan investor di sektor finansial tidak bisa memelihara daya beli mereka.

Peluang Mengendalikan (Opportunities for Control)
Di dalam berinvestasi properti, seorang investor memiliki peluang untuk mengendalikan properti miliknya dengan cara membeli, menahan, menjual,  memperbaiki, dan menggunakan. Sementara di sektor finansial, investor hanya bisa membeli, menahan, dan menjual.

Daya Ungkit (Leverage)
Properti memiliki daya ungkit yang tinggi. Misalnya dengan modal awal Rp100 juta untuk uang muka (20%), Anda bisa membeli properti seharga Rp500 juta—sisanya Rp400 juta (80%) dibayar dengan bantuan kredit dari bank. Hal serupa tidak dapat dilakukan di  sektor finansial. Semua investasi di sektor finansial harus dibayar secara tunai.

Spekulasi (Speculation)
Di sektor properti, unsur spekulasi tidak terlalu banyak terjadi. Hal ini disebabkan karena harga-harga properti dapat dipastikan akan naik.

sumber: http://ternakrumah.com/2013/02/15/kelebihan-investasi-properti-dibanding-investasi-finansial/

Minggu, 23 Februari 2014

Obrolan Singkat Trihatma Kususma Haliman #part 3

China, termasuk Hong Kong, saat ini mengalami “bubble” dalam industri properti. Harga apartemen selangit sehingga rakyat di sana tak mampu membelinya. Menurut Pak trihatma, langkah apa yang harus dilakukan pemerintah agar “bubble” tidak terjadi di Indonesia? 
Yang saya tahu, Pemerintah China terus berusaha untuk mendinginkan pasar properti agar tidak terjadi “bubble”. Di Indonesia, memang sempat dikhawatirkan jika orang asing diizinkan membeli properti di sini, harga rumah akan melambung tinggi. 

Tapi sebagai pengembang, kami harus bisa mengukur daya beli masyarakat Indonesia. Membangun apartemen jangan hanya untuk kelas atas, tapi juga untuk masyarakat menengah dan menengah bawah. Buktinya kami bisa menjual 60.000-an unit apartemen, sold out, habis, tak pernah ada stok tersisa. 

Jadi kalau pengembang membangun hunian dengan harga terjangkau, pasti laris. Sasaran kami bukan investor atau spekulan, tapi end-user. Nah, bubble terjadi karena banyak spekulan yang membeli lalu menggorengnya dengan harga lebih mahal. 

Jadi pemerintah harus melanjutkan kebijakan rusunami karena pembelinya sebagian besarend-user. Lihat saja contoh Kalibata City dengan 12.000 unit rusunami. Laris manis. 

Jadi kita tidak perlu takut terjadi bubble. Saya kira pengembang Indonesia masih punya moral. Pengembang membangun hunian yang bisa dijangkau dan dibeli sebagian besar masyarakat, selain hunian high-end. Dan Agung Podomoro Land membangun dan memasarkan hunian segala lapisan, tetap laris, laku keras. Kewajiban pengembang, membantu masyarakat menengah bawah. 

Apa filosofi hidup Pak Trihatma? 
Filosofi hidup saya very simple. Yang penting how to make everybody happy. Membuat mitra saya senang. Jadi living on harmony and peaceful of mind. Kalau itu dilakukan, pasti hidup kita sukses. Karena dalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang sehat, dan jika tubuh kita sehat, ide-ide cemerlang akan muncul. Harmonisasi ini sangat penting karena jika kita hidup harmonis, akan bisa melahirkan konsep yang besar. 

Kita makan cukup dengan satu piring nasi, tapi kita bisa memberikan banyak lapangan kerja. Di Senayan City misalnya, ada 250 karyawan tetap, namun jumlah orang yang hidup dari sana bisa mencapai 5.000 orang. Saya puas bisa menciptakan banyak lapangan kerja yang banyak. Ini menimbulkan rasa percaya diri dan keyakinan untuk meneruskan proyek lainnya.

Jadi dalam menjalankan perusahaan ini, saya mengacu pada empat hal. Pertama, harmoni. Bagaimana saya, Agung Podomoro menjaga keharmonisan dengan semua pihak. Kedua,passionate dan perseverance. Artinya tidak mudah menyerah dan selalu bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Ketiga, mutu. Bagaimana produk-produk APL selalu menjaga mutu dan kualitas. Dan keempat, lingkungan. APL selalu berupaya produk-produk ramah lingkungan dan peduli lingkungan.

Agung Podomoro Land berencana membangun universitas. Apa pertimbangannya? 
Ini baru exercise. Universitas dibutuhkan karena kami berpikir jauh ke depan. Kami ingin anak-anak kita mendapatkan pendidikan di dalam negeri yang berkualitas. Kita mampu membuat universitas yang baik di dalam negeri. Kita belajar sistem dari luar negeri dan kita mengelola sistem itu. Saya berpikir ke arah sana. Karena apa? Karena anak-anak Indonesia yang belajar di luar negeri, setelah pulang ke Indonesia, kulturnya sudah beda. Ketemu keluarga seperti orang asing. Padahal nilai-nilai Asia harus tetap dijaga dan dipelihara. Jika sistem di luar negeri maju dan bagus, mengapa tidak dibawa ke dalam negeri saja, ke Indonesia, agar nilai-nilai Indonesia tetap ada. 

Selain itu, kami membutuhkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Masak mencari manajer mal harus orang Malaysia, orang Australia? Masak mencari ahli kelistrikan harus orang Filipina? Mengapa tak ada orang Indonesia sendiri yang mengelola mal kita? Jadi menciptakan SDM berkualitas itu sangat penting. (Robert Adhi Kusumaputra)


Sabtu, 22 Februari 2014

Obrolan Singkat Trihatma Kusuma Haliman #part 2

Bagaimana Anda mempersiapkan perusahaan ini agar tetap hidup 100 tahun, bahkan 1.000 tahun lagi? 
Yang terutama adalah sumber daya manusia berkualitas, quality of people. Ini semua diharapkan oleh semua orang, termasuk mitra. Kalau semua pegang komitmen, semua menjalakan perusahaan ini secara profesional. 


Kalau anak saya mampu masuk di Ring 1, silakan dia masuk. Tapi para profesional terus bekerja dalam perusahaan ini. Siapapun yang memimpin perusahaan ini, tak masalah, asal bisa berkembang secara profesional. Jadi tak ada sentimen keluarga. Kalau kapabel, silakan. Banyak investor juga mengharapkan anak saya meneruskan usaha ini. 



Ketika saya ikut ayah saya mengelola usaha properti ini, saya 13 tahun belajar dahulu. Pada usia 30 tahun, saya merasa siap, saya ambil Indovica dan mengembangkan Agung Podomoro. Jadi pengalaman selama 13 tahun itu cukup lama. Mudah-mudahan anak sekarang bisa lebih cepat belajar. 
Saya paham bahwa tidak selalu mudah mengajarkan anak-anak. Ini soal intuisi bisnis. Misalnya saya bawa anak-anak saya ke calon lokasi GreenBay yang awalnya sangat kumuh dan berupa rawa-rawa. Mereka tanya pada saya, 'papi, kok ambil tanah ini?'. Mata saya dengan mata mereka berbeda. Saya bilang, jangann lihat kondisi sekarang yang kumuh. Tapi bayangkan jika GreenBay sudah jadi. 



Kondisinya sama dengan Podomoro City yang awalnya tanah kosong dan rawa. Tapi setelah Anda lihat, Podomoro City sekarang pasti sangat berbeda dengan tahun-tahun lalu. 



Sekarang saya bangun Podomoro City segede gajah. Bangunannya seluas 600.000 meter persegi sampai 1 juta meter persegi. Untuk membangun superblok seluas itu, dibutuhkan panduan. Kalau nanggung, bisa gagal. Jadi saya bilang sama semua staf saya bahwa kita harus total football dan all out. Kita harus fokus, konsentrasi menyelesaikan proyek ini, dan punya manajemen yang solid. Kita harus bisa mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Dan nyatanya mimpi itu pelan-pelan terwujud. 



Dari mana duit untuk membangun proyek-proyek ini, Pak Tri? 
Duit dari mana? Kalau memang sudah punya niat untuk berhasil, saya yakin bisa. Jadi kuncinya, trust, kepercayaan. Dalam kondisi krisis global, Agung Podomoro Land tetap menyelesaikan proyek dan tidak menghentikannya. 



Jadi aset-aset kami yang bisa dilepas, kami lepas. Janganlah ingin semua dipegang. Jadi kami lepas dua-tiga proyek, tapi dua proyek lain berjalan cepat. Jadi dalam kondisi sulit, krisis global, kami melepas tiga proyek lain, tapi mampu menyelesaikan dua proyek lain. Ini komitmen kami pada tenant, pada konsumen. Nama harus terjaga baik. Toh kalau punya uang, kami bisa beli lagi proyek-proyek yang dilepas itu. Namun cash tetap menjadi raja, bukan landbank yang luas. Jadi dari hasil penjualan proyek yang dilepas, kami dapat Rp 3,2 triliun. Kami bisa menyelesaikan proyek Podomoro City dan Kuningan City tepat waktu. 



Kami beruntung memiliki sumber daya manusia berkualitas, quality of people yang bagus. Kami juga memiliki landbank yang bagus untuk proyek-proyek masa depan Agung Podomoro.



Saya masih punya mimpi besar, yang kalau diwujudkan, akan membuat Agung Podomoro Land makin menjadi raksasa properti di Indonesia. Kalau Anda tanya, di mana landbankAgung Podomoro? Saya tak perlu khawatir soal landbank. Jakarta masih luas. Apalagi Bodetabek. Masih banyak kantong yang bisa dibangun untuk proyek properti selanjutnya di The Greater Jakarta dan pantua Jawa. Setiap hari, banyak mitra yang menawarkan lahannya untuk dibangun oleh APL. 



Berapa proyek properti yang ditangani Agung Podomoro Land sampai saat ini? 
Pertama, Podomoro City, superblok seluas 21 hektar di Jakarta Barat dengan 11 menara apartemen, 85 ruko, 216 ruang perkantoran, sebuah mal eksklusif, hotel bintang lima Pullman yang dikelola Accor dengan 370 kamar. Podomoro City mendapat pemghargaan sebagai The Best Superblock and High Rise Residence dari Majalah Property and Bank tahun 2009 dan The Best Superblock Concept and Well Integrated Mixed Use Development dari media yang sama tahun 2010. 



Kedua, GreenBay Pluit, superblok di lahan seluas 12 hektar di tepi pantai utara Jakarta. Superblok ini meliputi 12 menara apartemen, satu shopping arcade, dan satu pusat perbelanjaan, dengan 3,5 hektar botanical garden.Pusat makanan akan buka selama 24 jam. Ketiga, Senayan City, salah satu mal yang sering dikunjungi dan populer saat musim midnight sale. Superblok Senayan City selain mal, juga dua menara perkantoran modern dan satu menara apartemen mewah. Keempat, Lindeteves Trade Center di Glodok, Jakarta Barat, yang memiliki dua penyewa utama, yaitu Giant dan Sun City.


Kelima, rusunami Gading Nias Residences di Jakarta Utara. Keenam, Kuningan City di Jakarta Selatan. Ketujuh, The Lavande di lahan seluas 1,1 hektar dengan 746 unit apartemen. Kedelapan, superblok Festival Citilink Bandung di lahan seluas 3 hektar, meliputi mal, hotel bintang tiga, satu kondotel dan satu ruang konvensi. Tiga proyek terbaru pasca-IPO adalah Green Lake Sunter, Green Permata Pos Pengumben dan Green Taruma.



Smber: 
http://properti.kompas.com/read/2011/03/23/16340199/Trihatma.Rahasia.Sukses.APL.Benahi.Proyek.Macet.2. 



Jumat, 21 Februari 2014

Obrolan Singkat Trihatma Kusuma Haliman

Berikut ini wawancara singkat bersama bapak Trihatma Kusuma Haliman oleh redaksi kompas.com. 
Apakah Agung Podomoro melakukan ekspansi ke luar Jakarta? 
Beberapa kota di luar Jakarta yang punya potensi bagus adalah Bandung, Makassar, Balikpapan, Samarinda. Kami akan berekspansi ke sana. Jadi Agung Podomoro Land akan ke kota-kota tersebut.
Agung Podomoro Land juga masuk ke Karawang, Jawa Barat. Mengapa Karawang? Kota ini kota lama, di mana cukup banyak orang berada di sekitar Karawang. Banyak petani kaya, tapi kotanya begitu-begitu saja. Ada staf saya yang menjadi tokoh masyarakat di sana bilang pada saya, ada proyek properti yang macet dan disita bank. Saya cek ke sana, ternyata lokasi proyek dekat dengan kota. Proyek itu sudah tidak terurus. Dua bulan lalu kami membeli murah proyek seluas 40 hektar itu. Kami langsung tancap bendera Agung Podomoro, tak lama harga tanah di sana sudah naik tiga kali lipat. Kami bangun perumahan (landed houses). 

Kami sepertinya tukang reparasi ya...Seperti juga proyek Senayan City dan Plaza Semanggi, sebelumnya proyek macet. Tapi setelah kami masuk dan kami benahi, Senayan City dan Plaza Semanggi sudah bagus. Plaza Semanggi saya jual ke Lippo karena harganya bagus. Mengapa saya jual? Saya tidak jatuh cinta pada properti saya. Tapi saya lebih cinta pada keluarga saya. Ha-ha-ha. 

Apa yang membuat Pak Trihatma sukses mereparasi proyek-proyek macet? 
Saya punya motto, living in harmony and peaceful of mind. Orang mau ribut-ribut, saya cuek saja. Mitra usaha saya banyak. Di Senayan City saja, mitra saya ada sebelas orang. So far, kami tidak ribut-ribut. 

Saya ambil sisi positifnya saja bahwa banyak mitra artinya sinergi menjadi kuat. Kalau kita hidup dalam harmoni, kita bisa memecahkan persoalan lebih mudah. Peaceful of mind. Ini kunci menjadi besar. Kalau sering berantem, energi malah cepat habis. 

Bagaimana Pak Trihatma yakin bisa sukses membangun proyek properti seperti Senayan City di seberang Plaza Senayan yang sudah ada, atau proyek Podomoro City di sebelah Mal Taman Anggrek yang sudah lama ada? 
Benar, Senayan City ada di seberang Plaza Senayan, Podomoro City ada di sebelah Mal Taman Anggrek. Mengapa bisa yakin sukses? Saya berpikir keduanya bisa saling melengkapi. Plaza Senayan, mal yang sudah lama dibangun, tak bisa sendirian tumbuh. Kehadiran Senayan City malah membawa tambahan magnet bagi orang datang ke satu kawasan di Senayan. 

Saya sedang mengusulkan antara Senayan City dan Plaza Senayan bisa terhubung dengantunnel, terowongan bawah tanah. Bahkan tunnel ini bisa bersambung ke kawasan SCBD, sehingga akan dapat mengurangi lalu lintas kendaraan. Ini akan membuat gaya hidup sehat dengan berjalan kaki makin meluas. 

Menurut Pak Trihatma, bagaimana prospek properti di Indonesia saat ini dan tahun mendatang? 
Dengan populasi Indonesia 200-an juta, pasar properti di Indonesia sangat besar. The Greater Jakarta , Jakarta plus Jabodetabek sudah 30 juta penduduk. Ini potensi pasar yang luar biasa, tapi suplai masih terbatas. 

Middle class (kelas menengah) di Indonesia saat ini tumbuh sangat cepat. Jadi saya sangat optimistis sektor properti di negeri ini juga tumbuh cepat. 

Membangun rumah bagi kami adalah bagian dari ibadah. Kalau bisa menyediakan tempat tinggal dengan harga terjangkau dan bisa dibeli masyarakat luas, kan pahalanya besar. Kami dapat untung, memang iya, tapi bukan berarti mengambil sangat banyak. Margin keuntungan memang sedikit tapi jika volumenya besar, toh jumlahnya besar juga. 

Segmen pasar high-rise Agung Podomoro Land beragam, mulai dari middle-low, middle,sampai middle-up dengan harga maksimal Rp 9 miliar per unit. Masing-masing ada pangsa pasar tersendiri. 

Kami harus tahu keinginan konsumen. Seperti halnya fashion yang selalu berganti-ganti, kecenderungan tren properti juga demikian. Sekarang kebutuhan konsumen adalah properti hijau. Jadi di Podomoro City, kami bangun taman seluas 1,5 hektar untuk outdoor sitting. Luas ruang terbuka hijau total 4 hektar. Ini sangat dibutuhkan agar penghuni bisa bersosialisasi, bermain, bersantai sehingga tidak stres. 

Di lingkungan GreenBay Pluit, kami menyediakan botanical garden seluas 3 hektar. Respon konsumen sangat bagus, Dari 10.000 unit apartemen GreenBay yang kami pasarkan, sudah terjual 4.000 unit dalam satu tahun. Jadi mereka melihat green property yang ada di sana. Juga ada mal di tepi laut dengan dermaga. Ini punya nilai jual yang tinggi sehingga banyak orang membeli apartemen GreenBay. Ini cash flow buat kami. 

Dalam operasional Agung Podomoro Land, apakah Pak Trihatma melibatkan putra putri dalam perusahaan ini? 
Ada satu putra yang ikut saya. Namanya Putra Haliman, usianya 24 tahun. Sekarang dia dalam proses belajar. Dan karena dasar pendidikannya sudah baik, dia cepat sekali belajar. Putra belajar finance di University of Southern California (USC), Amerika Serikat. Jadi soal keuangan, dia jadi penasihat saya. 

Ayah saya, Pak Anton Haliman selalu bilang pada saya, ibaratnya seperti burung, secara alamiah pasti bisa terbang. Kalau sayap sudah keras, pasti bisa terbang. Anak saya juga demikian. Secara alamiah, dia bisa dan butuh panduan. Tapi kalau tak berani terbang, burung itu akan jatuh. Sebagai orangtua, saya membimbing dia agar punya keberanian dan pengalaman. Pengalaman itu sangat penting karena tidak diajarkan di sekolah. Saya masukkan anak saya ke Ring 1, bergaul dengan senior-senior. Dia ikut roadhow, IPO. 

Dia belajar dari dasar, dan tidak manja. Saya mau kasih mobil baru, dia tidak mau. Biasanya orang Asia terlalu manja pada anak. Tapi saya bersyukur anak saya tidak mau dimanja. Putri saya, Rosa, misalnya mau naik bus waktu kuliah di Amerika. Ini latihan bagi dia agar tahu hidup bermasyarakat. Dia tetap naik VW lama meski saya mau belikan yang baru, dia tidak mau. 

Orangtua saya mendidik kami dengan disiplin dan punya dedikasi pada anak-anak. Meski orangtua kami orang kaya dan berada, tapi hidup sangat sederhana. Saya sudah terbiasa hidup seperti itu. Anak-anak saya mengadopsi sikap hidup seperti itu. Dan saya bangga pada mereka berdua. 
Sumber: http://properti.kompas.com/read/2011/03/23/16340199/Trihatma.Rahasia.Sukses.APL.Benahi.Proyek.Macet.2.

Quiz Kewirausahaan



Kamis, 20 Februari 2014

Proyek Agung Podomoro Land

Berikut ini beberapa proyek-proyek yang telah ditangani oleh Agung Podomoro Land yang telah tersentuh oleh tangan dingin dari Trihatma Kusuma Haliman. Beberapa proyek ini sudah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat Jakarta dan dapat menyentuh beberapa lapisan segmen pasar yang ada di Indonesia.









Rabu, 19 Februari 2014

Dibalik Suksesnya Agung Podomoro Grup




Sejak 2001 Agung Podomoro melesat bagai meteor. Proyek-proyeknya menjadi dambaan masyarakat. Setiap kali launching, antrean calon pembelinya mengular. Proyeknya pun laris manis. Selain itu, sejumlah proyeknya menjadi ikon baru di berbagai kawasan seperti Podomoro City dan Green Bay Pluit. Dan jika menyebut kegemilangan Agung Podomoro itu, tak akan pernah lepas dari sosok di baliknya, yaitu pengusaha Trihatma Kusuma Haliman. Apa sebenarnya yang dilakukannya hingga membawa perusahaan yang didirikan ayahnya, Anton Haliman, tahun 1969 itu sukses luar biasa?

Tahun 1986, Trihatma “ditantang” ayahnya untuk kembali ke Indonesia menangani perusahaan tersebut. Saat itu, Trihatma sedang menimba ilmu di bidang arsitektur Universitas Trier Kaiserlautern, Jerman. Tak sempat lulus, tapi ia kemudian justru “bersekolah” langsung, karena segera memraktikkan ilmunya di lapangan. Dan memang, intuisi sang ayah kala itu sangat tepat. Di bawah kepemimpinan Trihatma, Agung Podomoro berkembang menjadi pengembang terbesar di Indonesia saat ini.

Trihatma, pengusaha kelahiran Jakarta, 6 Januari 1952 yang terkenal kalem, tak banyak cakap, pendengar yang baik ini memiliki sepak terjang yang begitu taktis. Prinsip buka mata lebar-lebar, pasang telinga lebar-lebar, tapi kunci mulut rapat-rapat, membuat Agung Podomoro sering kali mengejutkan banyak orang. Mulai dari mengubah rawa menjadi tanah bernilai emas, mendandani properti macet menjadi laris manis bak kacang goreng, hingga “menerjang” krisis global tanpa harus terlihat kelimpungan.

Pada tahun 1997 ketika banyak perusahaan kolaps, Agung Podomoro tak begitu merasakan dampak mematikan karena dikendalikan dengan konservatif. Lalu di tengah pihak lain yang berkutat dengan penyelesaian utang-utangnya yang rumit hingga asetnya harus dirawat BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) Trihatma justru menemukan peluang. Ia kemudian membeli properti yang dimiliki pengembang yang terkena dampak krisis dari BPPN. Setelah dikelolanya, proyek-proyek itu menjadi proyek properti yang menggiurkan. Boleh dibilang, Agung Podomoro mulai melesat tahun 2001. Dan hingga kini terus berlari. “Yang penting saya sudah lari. Orang lain masih di belakang. Nanti kalau sudah jauh, punya kompetitor, kan kompetitornya jauh di belakang,” ujarnya.

Kini Agung Podomoro memang sudah meninggalkan para kompetitornya. Sejumlah proyeknya sangat menggiurkan baik di mata para pesaing maupun para pembelinya. Lihat saja proyek-proyek yang kini menjadi ikon pengembang di Indonesia seperti Podomoro City, Kuningan City, Senayan City, Emporium Pluit Mall, dan sebagainya. Belum lagi proyek yang masih dalam pengembangan seperti Green Bay Pluit (proyek super block  di Pluit Jakarta Utara), Vimala Hills (vila dan  resort ), dan sebagainya. Dengan proyek-proyek itu pantas Agung Podomoro menjadi developer  terbesar di Indonesia saat ini.

Apa kunci suksesnya? Ternyata Trihatma selalu mengedepankan harmoni di setiap proyek yang dijalankan. Harmoni dengan alam, harmoni dengan lingkungan sekitar, termasuk harmoni dengan masyarakat setempat. “Dengan cara itu, apa yang kami buat akan menjadikan setiap orang bisa happy,” sebut Trihatma menjelaskan salah satu filosofinya dalam membesarkan usaha.

Selain itu ia menyebutkan, dalam menjalankan bisnisnya ia punya pegangan: Disiplin, Jangan Emosi, Jangan Nafsu, dan Jangan Serakah.



sumber:
http://www.andriewongso.com/articles/print/10272/Disiplin-2C-Jangan-Emosi-2C-Jangan-Nafsu-2C-dan-Jangan-Serakah

Selasa, 18 Februari 2014

Trihatma Kusuma Haliman




Trihatma Kusuma Haliman adalah generasi kedua keluarga Haliman, pendiri Podomoro Group. Ayahnya, Anton Haliman, membangun antara lain perumahan Simprug dan Sunter Podomoro. Setelah Trihatma mengendalikan perusahaan ini, di tangan Trihatma lah, Agung Podomoro berkembang menjadi perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia.



Saya punya motto, living in harmony and peaceful mind. Orang mau ribut-ribut, saya cuek saja. Mitra usaha saya banyak. Di Senayan City saja, mitra saya ada sebelas orang. So far, kami tidak ribut-ribut. 


Agung Podomoro kini sudah dan sedang membangun 59 proyek properti, mulai dari properti untuk masyarakat menengah bawah, menengah, dan menengah atas. Semua segmen pasar dimasuki Agung Podomoro.

Lahir di Jakarta, 6 Januari 1952, Trihatma Kusuma Haliman sempat mengenyam pendidikan di Jerman 1970-1973. Namun sang ayah memanggilnya pulang ke Indonesia untuk membantu mengelola perusahaan properti. “Jadilah saya lulusan universitas APG,” seloroh Trihatma Kusuma Haliman dalam percakapan dengan Kompas.com di Central Park Jakarta, Selasa (22/3/11) sore.

sumber:
http://kisah-orangsukses.blogspot.com/2011/08/kisah-sukses-trihatma-kusuma-haliman.html

Sabtu, 15 Februari 2014

Jumat, 14 Februari 2014

Desain Kamar Kos-kosan

Kamar tidur merupakan ruangan yang sangat pribadi. Desain ruang tidur adalah hal penting yang harus diperhatikan. Penataan ruang tidur akan mempengaruhi efek psikologis dari seseorang yang menggunakan kamar tidur itu, penataan kamar tidur yang baik dapat meningkatkan kualitas tidur si pengguna.




Menata interior kamar tidur tidak pernah terlepas dari tata pencahayaan, tempat tidur jangan terlalu dekat dengan jendela, meskipun saat bangun tidur memang menyenangkan menghirup udara segar namun cahaya yang masuk disela-sela gordin dapat mengganggu kenyamanan tidur anda, sebaiknya diberi jarak antara tempat tidur dengan jendela.

Pemilihan warna kamar, warna tempat tidur, warna dan motif sprei, serta karpet juga sangat mempengaruhi kenyamanan si pengguna, di hotel atau apartemen pemilihan warna ini sangat diperhatikan karena mereka mengerti pentingnya pemilihan warna ini, warna yang lembut dapat membantu releksasi pikiran yang lelah setelah beraktifitas seharian dan membantu untuk istirahat dengan tenang.

Ventilasi ruangan tidur yang baik juga harus diatur agar saat tidur udara yang masuk dan keluar bisa teratur dengan baik, pernafasan saat sedang tidur dan beraktifitas sangat berbeda, nafas saat tidur biasanya akan lebih lembut, oleh karena itu harus disuplai dengan oksigen yang segar.



sumber: http://cariinfokos.blogspot.com/2012/06/tips-menata-kamar-kos.html

Quiz Kewirausahaan I